Gorontalo - Dalam rangka mendorong peningkatan mutu pembelajaran di perguruan tinggi dan menjawab tantangan perubahan paradigma pendidikan tinggi yang semakin kompetitif dan berorientasi pada capaian hasil belajar, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo menyelenggarakan kegiatan Workshop Pelatihan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung BAKP bertempat di dengan melibatkan seluruh dosen dari berbagai program studi di lingkungan fakultas sebagai peserta aktif.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis fakultas dalam memperkuat kapasitas dosen untuk menyusun perangkat pembelajaran yang tidak hanya memenuhi aspek administratif, tetapi lebih jauh lagi menjadi instrumen pedagogis yang benar-benar mencerminkan capaian pembelajaran yang ingin dihasilkan pada setiap mata kuliah. Outcome-Based Education (OBE) sendiri merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan pada apa yang mampu dilakukan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran, sehingga setiap komponen dalam RPS mulai dari tujuan pembelajaran, aktivitas belajar, hingga asesmen—harus dirancang secara terintegrasi dan berorientasi pada hasil.

Workshop ini menghadirkan pemateri yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang pengembangan kurikulum dan implementasi OBE, yaitu: Kepala LP2M, Prof Eya Nusantari, M.Pd yang memberikan penguatan materi terkait dasar filosofi OBE, peran OBE dalam sistem akreditasi pendidikan tinggi, hingga teknik praktis penyusunan RPS berbasis capaian pembelajaran lulusan (CPL), capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), indikator, dan asesmen. Selain itu, peserta juga mendapatkan wawasan mengenai bagaimana menyesuaikan metode pembelajaran aktif dan asesmen autentik dengan karakteristik mahasiswa saat ini.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, menyampaikan bahwa tantangan global dan kebutuhan dunia kerja saat ini mengharuskan institusi pendidikan tinggi untuk tidak hanya sekadar mengajar, tetapi mampu membekali mahasiswa dengan kompetensi nyata yang dapat diukur. Oleh karena itu, penyusunan RPS berbasis OBE menjadi bagian penting dari sistem penjaminan mutu internal, sekaligus mendukung upaya menuju rekognisi internasional. “Kami ingin agar setiap dosen memiliki kesadaran dan kemampuan untuk merancang pembelajaran dengan mindset hasil, bukan sekadar proses. Pendidikan hari ini harus dirancang untuk masa depan mahasiswa kita,” tegasnya.

Kegiatan workshop dirancang dalam dua sesi utama, yakni pemaparan materi dan sesi praktik penyusunan RPS, di mana para peserta diberikan contoh dan template yang dapat langsung diadaptasi sesuai mata kuliah masing-masing. Dalam sesi praktik, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pemateri, melakukan reviu silang dengan dosen lain, dan menyusun draft RPS yang nantinya akan ditinjau ulang secara fakultatif.

Antusiasme peserta terlihat dari aktifnya diskusi, pertanyaan yang diajukan, hingga semangat mereka dalam mengintegrasikan pendekatan OBE ke dalam RPS yang selama ini digunakan. Beberapa dosen menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya keterpaduan antara learning outcomes, metode, dan asesmen yang selama ini sering kali berjalan sendiri-sendiri. OBE menjadi semacam “benang merah” yang menjahit ketiga komponen penting itu dalam satu garis berorientasi hasil.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi kolektif dosen dalam mengevaluasi kembali cara pandang terhadap pembelajaran di kelas. OBE mendorong perubahan dari pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pengajar menjadi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered learning), yang tidak hanya mengukur apa yang diajarkan, tetapi apa yang betul-betul dipelajari dan bisa dilakukan mahasiswa di dunia nyata.

Di akhir kegiatan, para dosen menyampaikan komitmennya untuk merevisi dan menyempurnakan RPS yang telah ada agar lebih selaras dengan prinsip OBE. Pihak fakultas juga menegaskan bahwa hasil dari workshop ini akan dijadikan sebagai dasar pembinaan lanjutan dan pembaruan dokumen RPS di tingkat prodi sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu internal.

Dengan terselenggaranya workshop ini, Fakultas Ilmu Pendidikan menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju dan adaptif terhadap perkembangan sistem pendidikan tinggi global. Penyusunan RPS berbasis OBE tidak hanya menjadi tuntutan administratif, tetapi menjadi fondasi penting dalam membangun pembelajaran yang relevan, terukur, dan bermakna bagi mahasiswa—calon pendidik masa depan bangsa.