Gorontalo – Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus mengembangkan diri melalui Pelatihan Asistensi Multiple Literasi Berbasis Kawasan. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam merancang pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kebutuhan literasi abad ke-21.

Pelatihan yang berlangsung di mess Haji dan diikuti oleh dosen PGSD dan guru-guru SD mitra. Kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat kemampuan dosen dalam mengintegrasikan berbagai jenis literasi, mulai dari literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, hingga literasi budaya dengan tetap memerhatikan kearifan lokal. Pimpinan PGSD FIP UNG dalam sambutannya menyatakan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari berbagai program pengembangan dosen yang telah dilaksanakan sebelumnya. “Kami ingin dosen PGSD terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Melalui pelatihan ini, diharapkan lahir inovasi pembelajaran berbasis literasi yang kontekstual dengan karakteristik daerah Gorontalo,” ujarnya.

Pelatihan asistensi ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung melalui pendampingan intensif. Para peserta diajak untuk merancang perangkat pembelajaran berbasis multiple literasi yang bisa diterapkan di sekolah dasar. Mereka juga didorong untuk mengeksplorasi potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang kaya akan nilai-nilai literasi.

Menurut salah satu narasumber Dr Asni Ilham, M.Pd, multiple literasi berbasis kawasan adalah pendekatan penting untuk menjadikan literasi lebih bermakna bagi siswa. “Ketika pembelajaran dikaitkan dengan lingkungan dan budaya lokal, siswa akan lebih mudah memahami sekaligus mencintai daerahnya. Literasi tidak hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga memahami konteks sosial dan budaya,” katanya.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi, kerja kelompok, hingga presentasi rancangan modul pembelajaran. Para dosen dan guru saling bertukar pengalaman praktik terbaik sehingga tercipta kolaborasi yang konstruktif. Banyak peserta mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru dalam mengembangkan pembelajaran literasi di kelas ungkap Salma Halidu, M.Pd

Pimpinan FIP UNG mengapresiasi antusiasme para dosen dan guru yang terlibat. Ia menilai pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kualitas pendidikan dasar di Gorontalo. “Kami berharap dosen yang terlibat dapat menjadi mentor bagi guru-guru di sekolah mitra, sehingga efek pengembangan literasi ini dapat dirasakan secara lebih luas,” tambahnya.