PGSD.UNG - Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) gelar webinar nasional dengan mengangkat tema Pendidikan Inklusi, Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Kegiatan webinar ini diselenggarakan oleh mahasiswa serta mahasiswi dari semester 3 dan 5 melalui via zoom dan live youtube yang bekerja sama langsung dengan ElementerTV, pada Sabtu (26/11/2022).

Webinar ini juga diikuti sebanyak 297 peserta dan mendapatkan apresiasi langsung dari Bapak Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd selaku ketua jurusan PGSD.

"Tema ini sangat penting ditengah tantangan kita dalam melaksanakan pendidikan, begitupun bagi anak-anak berkebutuhan khusus", pungkasnya.

Selain itu dikesempatan yang sama, Dr. Arwildayanto, S.Pd, M.Pd selaku Dekan FIP dan pembuka kegiatan webinar, dalam sambutannya mengatakan bahwa kebijakan merdeka belajar merupakan tindak lanjut dari arahan presiden tentang upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kebijakan ini memberikan kesempatan luas kepada satuan pendidikan untuk merancang penyelenggaraan pendidikan yang memungkinkan guru dapat merancang pembelajaran secara kreatif, inovatif, dan menyenangkan sehingga peserta didik bisa menikmati suasana belajar yang nyaman dalam mengembangkan potensinya sesuai prinsip merdeka belajar.

Prof. Dr. Adi Atmoko, M.Si selaku narasumber kedua pada webinar ini, mengatakan bahwa terdapat tantangan yang berdampak pada penyandang khusus yakni tantangan sosial emosional dalam mengembangkan interaksi dan komunikasi bermakna yang merupakan dasar bagi semua hubungan sosial dan pembelajaran, tantangan berkaitan dengan pembelajaran dan perkembangan keterampilan, dan tantangan yang berkaitan dengan penyiapan stakeholder.

Sementara itu, Ibu Fera Agustiani, S.Pd selaku narasumber ketiga menyampaikan bahwa kurikulum merdeka belajar di sekolah inklusi bagi anak berkebutuhan khusus merupakan hal baik, dimana anak berkebutuhan khusus dapat lebih percaya diri saat berada dilingkungan sekolah inklusi. Tidak hanya peserta didik yang berkebutuhan khusus, namun semua peserta didik dapat mendapatkan materi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

Panitia penyelenggara webinar berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta sebagai guru dan calon guru nantinya. Agar mengetahui bahwa pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan tanpa memandang kondisi anak.