PGSD.UNG - Dalam rangka menindaklanjuti pembahasan mengenai pahlawan nasional dari Gorontalo, Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) menyelenggarakan dialog luar studio, dengan tema "HB. Jassin Menuju Pahlawan Nasional", Sabtu (22/1/2022). 

Dialog tersebut, dilaksanakan di The Marissa Meeting Lounge-Resto in Boutique, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, dengan menghadirkan narasumber-narasumber terpercaya, yaitu Dikson Junus, Sjafrudin Mosii, Karim Laiya selaku pemangku adat, serta Basri Amin dan Candra Cuga yang merupakan Dosen PGSD FIP UNG. 

Basri Amin mengatakan, jika kita berbicara mengenai kepahlawanan, tentu tidak terlepas dari sejarah. 

"Sejarah Gorontalo adalah sejarah bangsa. Pada tahun 1994, HB. Jassin, dianugerahi Penghargaan Bintang Mahaputera Nararya. Momen yang tidak kalah penting, adalah ketika HB. Jassin memberi pengantar pada karya Nani Tuloli, yang juga merupakan Sastrawan Gorontalo. Di daerah kita, HB. Jassin juga diabadikan sebagai nama jalan," tutur Basri Amin. 

Juga ditambahkan oleh Candra Cuga, jika berkiblat pada UU No. 20 Tahun 2009, HB. Jassin telah memenuhi syarat khusus sebagai pahlawan nasional, karena karya besar yang telah ditorehkan berdampak secara nasional. 

Selanjutnya, di tempat yang sama, Karim Laiya selaku pemangku adat membeberkan, bahwa HB. Jassin bukanlah sosok biasa. Sebab, banyak hal yang patut ditiru dari beliau.

"Kesederhanaan beliau menjadi panutan bagi seluruh masyarakat Gorontalo, ketaatan terhadap agama, serta hubungan dengan keluarga dan pemerintah," beber Karim.

Terakhir, Basri Amin berharap, agar generasi saat ini lebih pandai lagi dalam mensyukuri warisan Gorontalo.

(Mita/PGSD)