PGSD.UNG - Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNG, resmi meluncurkan Rumah Budaya Gorontalo.
Peluncuran Rumah Budaya Gorontalo oleh mahasiswa PHP2D PGSD FIP UNG itu, bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Luwoo, Selasa (24/11/2021).
Ketua Tim PHP2D Angriani Kasaraeng, menyampaikan bahwa program tersebut didukung oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Setelah kami mendapat bimbingan dari dosen PGSD yang diketuai Dr. Isnanto, M.Pd dan anggotanya Nurfadliah, M.Pd, Dra. Hakob Walangadi, M.Pd dan Dr. Asni Ilham, M.Pd., kami pun menentukan tema program tentang budaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Angriani mengatakan, rumah budaya ini dibentuk untuk melindungi, mempertahankan dan melestarikan budaya Gorontalo sebagai warisan peradaban yang dapat dikelola oleh pemerintah desa dan lembaga pendidik.
“jadi ini juga sebagai upaya dalam membangun masyarakat yang berwawasan kebangsaan yang berbasis warisan pengetahuan lokal,” jelas Angriani.
Sementara itu Ketua Dosen Pembimbing PHP2D Dr. Isnanto, M.Pd saat ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, Rumah Budaya ini sebagai aset bagi Pemdes Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo.
“Rumah Budaya Gorontalo ini akan dijadikan sebagai laboratorium budaya bagi Jurusan PGSD FIP UNG, terutama untuk mata kuliah seni budaya dan prakarya,” tuturnya.
Isnanto menambahkan, rumah budaya itu juga sebagai sarana pembelajaran literasi budaya dan kewarganegaraan bagi siswa, mahasiswa dan masyarakat.
“Ini akan menjadi tempat melestarikan budaya Gorontalo, dan dapat menjadi wahana wisata budaya di Desa Luwoo,” imbuhnya.
Dibeberkannya, aset-aset yang ada di dalam rumah budaya itu, mulai dari Pakaian Adat Biliu, Walimomo, Pakaian Langga, Baju Karawo, kemudian ada alat musik tradisional berupa Gambusi, Marwas, Gendang, dan Polopalo.
“Ada juga kipas dan kopiah Karawo,serta poster-poster penjelasan dari 13 adat Gorontalo mulai dari Molonthalo sampai Pohutu Molalunga. Intinya, yang ada di dalam Rumah Budaya ini semuanya akan menjadi milik Pemdes Luwoo,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Jurusan (Kajur) PGSD FIP UNG Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd. mengatakan sangat mengapresiasi peluncuran Rumah Budaya Gorontalo tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap peluncuran yang diinisiasi oleh mahasiswa PGSD FIP UNG yang tentu mendapat pendampingan dari para dosen,” ucap Candra.
Program ini kata Candra terasa spesial, di tengah usulan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Gorontalo tentang Artefak Budaya dan Ranperda Pembelajaran berbasis Budaya, Sejarah dan Sumber Daya Alam.
“Dalam penyusunan naskah akademik dan Ranperda tersebut melibatkan para ahli dari Jurusan PGSD FIP UNG. Berbagai program mahasiswa dan dosen merupakan wujud komitmen akademik dan tanggung jawab ilmiah,” ungkapnya.
Dirinya berharap, Rumah Budaya Gorontalo akan menjadi laboratorium pembelajaran budaya Jurusan PGSD, dengan kolaborasi dengan Pemdes, serta harus terus dikembangkan dengan beragam program yang berkelanjutan.
“Sehingga mewujudkan tujuan dari program tersebut yang berdampak terhadap kemajuan dan peradaban bangsa,” tandasnya. (Nurhidayanti/PGSD)
Workshop Pemamfaatan Media Pembelajaran Berbasis Literasi dan Numerasi Di Sekolah Dasar dilaksanakan di SDN 7 Tapa, pada Tanggal 13 Desember 2023
WEBINAR Mata kuliah Pengembangan Kurikulum SD merupakan proyek mata kuliah mahasiswa kelas, 3E, 3F dan 3G. Kegiatan Webinar ini d laksanakan secara daring dan luring. Dilaksanakan pada tanggal 12 Desember tahu 2023 bertempat d Aula Jurusan PGSD UNG lantai 1 pukul 08.00 hingga pukul 11.00
AAA
Kegiatan Musyawarah Kerja Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2022 yang dilaksanakan di Ruang Sidang Rektorat Lantai 4