PGSD.UNG - Dosen pembimbing dan mahasiswa KKN Tematik (KKNT) berkolaborasi menyelenggarakan workshop dengan tema "Pengembangan Sekolah Anti Kekerasan Bagi Guru" yang berlokasi di Desa Butukan dan Kodolagon, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol, Jumat (1-3/4/2022).

Workshop ini diselenggarakan dalam rangka menerapkan Peace Education. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi pelatihan dan asistensi guru secara partisipatif dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis Peace Education, mengimplementasikan perangkat pembelajaran di kelas melalui peran guru model (guru dan mahasiswa), serta melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran serta rencana tindak lanjut program yang akan menjamin keberlanjutan Peace Education di sekolah dasar yang berada di Desa Butukan dan Kodolagon.

Ketua Jurusan PGSD FIP UNG, Dr. Candra Cuga M.Pd., yang juga sebagai fasilitator nasional ROOT anti perundungan PUSPEKA RI menerangkan bahwa penerapan Peace Education dipandang relevan di tingkat sekolah untuk menempa kognisi sosial dan afeksi budaya bagi setiap siswa sesuai pengalaman kesehariannya.

"Maka dari itu melalui kegiatan KKNT ini, kami melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang komprehensif melalui asistensi guru-guru yang diharapkan menjadi lebih membumi dan memberi dampak nyata dalam kompetensi kewarganegaraan para siswa yang cinta damai anti kekerasan, penguatan keharmonisan sosial dan perdamaian otentik di desa tersebut," pungkasnya.

Sementara itu Yuli Adhani, M.Pd., selaku dosen PPKn FIS UNG, mengungkapkan bahwa sasaran inti dalam program wokshop tersebut adalah guru TK, SD, dan SMP di desa tersebut.

Sekretaris jurusan PGSD, Muhammad Sarlin M.Pd., juga menambahkan bahwa, kegiatan ini dapat menjadi proto-tipe dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bisa menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah dan meningkatkan kompetensi kewarganegaraan siswa yang cinta damai dan anti kekerasan berbasis pengalaman di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.